Statistik

Sabtu, Desember 18

penyumbang emas di tugu monas

sumber : www.terselubung.blogspot.com



Ternyata 38 kg emas yang dipajang di puncak tugu Monumen Nasional (Monas) Jakarta, 28 kg di antaranya adalah sumbangan dari Teuku Markam , salah seorang saudagar Aceh yang pernah menjadi orang terkaya Indonesia.

Orang-Orang hanya tahu bahwa emas tersebut memang benar sumbangan saudagar Aceh. Namun tak banyak yang tahu, bahwa Teuku Markamlah saudagar yang dimaksud itu.
Itu baru segelintir karya Teuku Markam untuk kepentingan negeri ini. Karya lainnya, ia pun ikut membebaskan lahan Senayan untuk dijadikan pusat olah raga terbesar Indonesia. Tentu saja banyak bantuan-bantuan Teuku Markam lainnya yang pantas dicatat dalam memajukan perekonomian Indonesia di zaman Soekarno, hingga menempatkan Markam dalam sebuah legenda.

Di zaman Orba, karyanya yang terbilang monumental adalah pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat. Jalan Medan-Banda Aceh, Bireuen-Takengon, Meulaboh, Tapaktuan dan lain-lain adalah karya lain dari Teuku Markam yang didanai oleh Bank Dunia. Sampai sekarang pun, jalan-jalan itu tetap awet. Teuku Markam pernah memiliki sejumlah kapal, dok kapal di Jakarta, Makassar, Medan, Palembang. Ia pun tercatat sebagai eksportir pertama mobil Toyota Hardtop dari Jepang. Usaha lain adalah mengimpor plat baja, besi beton sampai senjata untuk militer.

Mengingat peran yang begitu besar dalam percaturan bisnis dan perekonomian Indonesia, Teuku Markam pernah disebut-sebut sebagai anggota kabinet bayangan pemerintahan Soekarno. Peran Markam menjadi runtuh seiring dengan berkuasanya pemerintahan Soeharto. Ia ditahan selama delapan tahun dengan tuduhan terlibat PKI. Harta kekayaannya diambil alih begitu saja oleh Rezim Orba. Pernah mencoba bangkit sekeluar dari penjara, tapi tidak sempat bertahan lama. Tahun 1985 ia meninggal dunia.
Ahli warisnya hidup terlunta-lunta sampai ada yang menderita depresi mental. Hingga kekuasaan Orba berakhir, nama baik Teuku Markam tidak pernah direhabilitir. Anak-anaknya mencoba bertahan hidup dengan segala daya upaya dan memanfaatkan bekas koneksi-koneksi bisnis Teuku Markam. Dan kini, ahli waris Teuku Markam tengah berjuang mengembalikan hak-hak orang tuanya.

Siapakah Teuku Markam ?
Teuku Markam turunan uleebalang. Lahir tahun 1925. Ayahnya Teuku Marhaban. Kampungnya Seuneudon dan Alue Capli, Panton Labu Aceh Utara. Sejak kecil Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu. Ketika usia 9 tahun, Teuku Marhaban meninggal dunia. Sedangkan ibunya telah lebih dulu meninggal. Teuku Markam kemudian diasuh kakaknya Cut Nyak Putroe. Sempat mengecap pendidikan sampai kelas 4 SR (Sekolah Rakyat).

Teuku Markam tumbuh lalu menjadi pemuda dan memasuki pendidikan wajib militer di Koeta Radja (Banda Aceh sekarang) dan tamat dengan pangkat letnan satu. Teuku Markam bergabung dengan Tentara Rakyat Indonesia (TRI) dan ikut pertempuran di Tembung, Sumatera Utara bersama-sama dengan Jendral Bejo, Kaharuddin Nasution, Bustanil Arifin dan lain-lain. Selama bertugas di Sumatera Utara, Teuku Markam aktif di berbagai lapangan pertempuran. Bahkan ia ikut mendamaikan clash antara pasukan Simbolon dengan pasukan Manaf Lubis.
Sebagai prajurit penghubung, Teuku Markam lalu diutus oleh Panglima Jenderal Bejo ke Jakarta untuk bertemu pimpinan pemerintah. Oleh pimpinan, Teuku Markam diutus lagi ke Bandung untuk menjadi ajudan Jenderal Gatot Soebroto. Tugas itu diemban Markam sampai Gatot Soebroto meninggal dunia.

Adalah Gatot Soebroto pula yang mempercayakan Teuku Markam untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Waktu itu, Bung Karno memang menginginkan adanya pengusaha pribumi yang betul-betul mampu menghendel masalah perekonomian Indonesia. Tahun 1957, ketika Teuku Markam berpangkat kapten (NRP 12276), kembali ke Aceh dan mendirikan PT Karkam. Ia sempat bentrok dengan Teuku Hamzah (Panglima Kodam Iskandar Muda) karena "disiriki" oleh orang lain. Akibatnya Teuku Markam ditahan dan baru keluar tahun 1958. Pertentangan dengan Teuku Hamzah berhasil didamaikan oleh Sjamaun Gaharu.

Keluar dari tahanan, Teuku Markam kembali ke Jakarta dengan membawa PT Karkam. Perusahaan itu dipercaya oleh Pemerintah RI mengelola pampasan perang untuk dijadikan dana revolusi. Selanjutnya Teuku Markam benar-benar menggeluti dunia usaha dengan sejumlah aset berupa kapal dan beberapa dok kapal di Palembang, Medan, Jakarta, Makassar, Surabaya. Bisnis Teuku Markam semakin luas karena ia juga terjun dalam ekspor - impor dengan sejumlah negara. Antara lain mengimpor mobil Toyota Hardtop dari Jepang, besi beton, plat baja dan bahkan sempat mengimpor senjata atas persetujuan Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Presiden.

Komitmen Teuku Markam adalah mendukung perjuangan RI sepenuhnya termasuk pembebasan Irian Barat serta pemberantasan buta huruf yang waktu itu digenjot habis-habisan oleh Soekarno. Hasil bisnis Teuku Markam konon juga ikut menjadi sumber APBN serta mengumpulkan sejumlah 28 kg emas untuk ditempatkan di puncak Monumen Nasional (Monas). Sebagaimana kita tahu bahwa proyek Monas merupakan salah satu impian Soekarno dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
Peran Teuku Markam menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika tidak kecil berkat bantuan sejumlah dana untuk keperluan KTT itu.

Teuku Markam termasuk salah satu konglomerat Indonesia yang dikenal dekat dengan pemerintahan Soekarno dan sejumlah pejabat lain seperti Menteri PU Ir Sutami, politisi Adam Malik, Soepardjo Rustam, Kaharuddin Nasution, Bustanil Arifin, Suhardiman, pengusaha Probosutedjo dan lain-lain. Pada zaman Soekarno, nama Teuku Markam memang luar biasa populer. Sampai-sampai Teuku Markam pernah dikatakan sebagai kabinet bayangan Soekarno.

Sejarah kemudian berbalik. Peran dan sumbangan Teuku Markam dalam membangun perekonomian Indonesia seakan menjadi tiada artinya di mata pemerintahan Orba. Ia difitnah sebagai PKI dan dituding sebagai koruptor dan Soekarnoisme.
Tuduhan itulah yang kemudian mengantarkan Teuku Markam ke penjara pada tahun 1966. Ia dijebloskan ke dalam sel tanpa ada proses pengadilan. Pertama-tama ia dimasukkan tahanan Budi Utomo, lalu dipindahkan ke Guntur, selanjutnya berpindah ke penjara Salemba Jln Percetakan Negara. Lalu dipindah lagi ke tahanan Cipinang, dan terakhir dipindahkan ke tahanan Nirbaya, tahanan untuk politisi di kawasan Pondok Gede Jakarta Timur. Tahun 1972 ia jatuh sakit dan terpaksa dirawat di RSPAD Gatot Subroto selama kurang lebih dua tahun.

Peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto membuat hidup Teuku Markam menjadi sulit dan prihatin. Ia baru bebas tahun 1974. Ini pun, kabarnya, berkat jasa- jasa baik dari sejumlah teman setianya. Teuku Markam dilepaskan begitu saja tanpa ada konpensasi apapun dari pemerintahan Orba. "Memang betul, saat itu Teuku Markam tidak akan menuntut hak- haknya. Tapi waktu itu ia kan tertindas dan teraniaya," kata Teuku Syauki Markam, salah seorang putra Teuku Markam.

Soeharto selaku Ketua Presidium Kabinet Ampera, pada 14 Agustus 1966 mengambil alih aset Teuku Markam berupa perkantoran, tanah dan lain-lain yang kemudian dikelola PT PP Berdikari yang didirikan Suhardiman untuk dan atas nama pemerintahan RI. Suhardiman, Bustanil Arifin, Amran Zamzami (dua orang terakhir ini adalah tokoh Aceh di Jakarta) termasuk teman-teman Markam. Namun tidak banyak menolong mengembalikan asset PT Karkam. Justru mereka ikut mengelola aset-aset tersebut di bawah bendera PT PP Berdikari. Suhardiman adalah orang pertama yang memimpin perusahaan tersebut. Di jajaran direktur tertera Sukotriwarno, Edhy Tjahaja, dan Amran Zamzami. Selanjutnya PP Berdikari dipimpin Letjen Achmad Tirtosudiro, Drs Ahman Nurhani, dan Bustanil Arifin SH.

Pada tahun 1974, Soeharto mengeluarkan Keppres N0 31 Tahun 1974 yang isinya antara lain penegasan status harta kekayaan eks PT Karkam/PT Aslam/PT Sinar Pagi yang diambil alih pemerintahan RI tahun 1966 berstatus "pinjaman" yang nilainya Rp 411.314.924,29 sebagai penyertaan modal negara di PT PP Berdikari.
Kepres itu terbit persis pada tahun dibebaskannya Teuku Markam dari tahanan.

Proyek Bank Dunia
Sekeluar dari penjara, tahun 1974, Teuku Markam mendirikan PT Marjaya dan menggarap proyek-prorek Bank Dunia untuk pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat. Tapi tidak satupun dari proyek-proyek raksasa yang dikerjakan PT Marjaya baik di Aceh maupun di Jawa Barat, mau diresmikan oleh pemerintahan Soeharto. Proyek PT Marjaya di Aceh antara lain pembangunan Jalan Bireuen - Takengon, Aceh Barat, Aceh Selatan, Medan-Banda Aceh, PT PIM dan lain-lain.
Teuku Syauki menduga, Rezim Orba sangat takut apabila Teuku Markam kembali bangkit. Untuk itulah, kata Teuku Syauki, proyek-proyek Markam "dianggap" angin lalu.

Teuku Markam meninggal tahun 1985 akibat komplikasi berbagai penyakit di Jakarta. Sampai akhir hayatnya, pemerintah tidak pernah merehabilitasi namanya. Bahkan sampai sekarang.

Selasa, Desember 14

Selamat Jalan Ibuk ...

10 Desember  2010 ibuk meninggalkan denai untuk selama lamanya, tidak ada pesan tidakl ada salam yang ibuk tinggalkan untuk denai,
Senja kelabu, ketika denai sedang asyik bercengkerama dengan teman sekolompok dalam acara camping, tiba tiba terdiam selelah membaca pesan itu, nama ibuk tertulis diiringi dengan kata kata "innalillahiwainnailaihirojiun". Mata ini berkaca kaca, tak tau apa yang mau dikata, guruku pergi untuk selama lamanya.


4 Juni adalah hari trakhir hafizs menyium tangan ibuk,
ibuk mendoaakan hafizs akan lulus PTN..
alhamdullah do'a ibuk terkabul, tapi sayang hafizs belum sempat melapor ke ibuk kalo doa ibuk terkabul, tapi hafizs yakin ibuk pasti udah mengetahuinya,,,
saat itu ibuk menggunakan baju favorit ibuk, baju ungu dengan jilbab merah jambu. Wajah teduh ibuk terpanca disana. Saat itu hafizs benar benar merasakan keinginan ibuk untuk kelulusan hafizs....

ibuk,
guru paling aneh yang pernah hafizs temui, soal soal UH yang sungguh luar biasa susahnya, setiap ulangan bersama ibuk pasti remedi, tapi yang bikin aneh walaupun hafizs remedi plus dengan nilai yang rendah tapi hafizs selalu tetap suka belajar sama ibu. Itu yang aneh dari ibu ....

ibuk,
Guru yang paling stylish yang pernah hafizs temui, setiap kali masuk kelas selalu memasangkawa wajah ceria yang membuat hafizs dan teman teman ikut ceria.

Ibuk.
guru sekaligus wali kelas yang telah berhasil menciptakan keluarga baru dikelas kami, guru yang telah membela kami agar kami menetap dikelas yang kami inginkan, wali kelas selalu mengeluarkan ide ide cemerlang buat kemajuan kelas kami, sehingga kelas kami yang dulunya panas menjadi sejuk atas ide ibuk memodifikasi kelas kami seperti rumah .... luar biasa buk ....ibuk emank luar biasa ......

Hafizs akan selalu merindukan ibuk.
maafkan hafizs tak bisa mengantarkan ibuk ke tempat peristirahatan terakhir ibuk, walaupun sebenarnya hafizs pengen sekali ....
wajah ceria ibuk akan selalu hafizs pasang dimemori hafizs.,,
hafizs sayang iBUK,,,,

Selasa, November 30

Sepenggal Doa...

"Allah, ampuni kami yang kadang masih melihat dosa sebagai sesuatu yang menarik hati."

"Allah, ampuni kami yang kadang masih merasa ibadah sebagai sesuatu yang berat dijalani."

"Allah, ampuni kami yang kadang masih menganggap dusta bisa memudahkan urusan." 

"Allah, ampuni kami yang kadang masih terbayang bahwa jujur itu mengerikan."

Minggu, November 28

Langit, Bintang, Bulan, Matahari, hujan dan pelangi ....

Hohohoho...
Denai paling suka ciptaan Allah yang ada di langit....

Langit, denai paling suka warna langit itu. Biru.... birunya langit itu bikin adem.......
kayak gini ni :


trus yang ini :



keren kan ?? ciptaan Allah itu selalu kere..... hehehe

oke selanjutnya bintang...
kenapa denai suka bintang ? jawabannya sama, karena cahaya bintang itu menyejukkan.. kalo Denai lagi kesepian di kosan, liat bintang hati jadi rame apa lagi kalo bintangnya lagi rame .... *silahkan di coba ....hehehe

ini ni gambar bintang :


ini ada yang lebih keren :


Selanjutnya Bulan,
kenapa denai suka Bulan ? karena cahaya bulan itu sempurna... kalo dipandang mata ngk kerasa pedih beda dengan matahari .... Denai suka bulan sabit n bulan purnama .... hahahah
ini aku kasih gambar kerenya :
(gambarnya g sekeren yang biasa denai lihat, biasanya ada bitang yang nemani bulan ... hhwhwhwh)

Ini ada bulan sabait :
(subhanallah, indah banget,,, ditambah dengan warna langit di sore hari ,,, ^^^b)

Setelah itu aku suka Matahari, Kenapa aku suka ? waktu itu Denai pernah ngejepret matahari pake kamera hape,,, subhanalloh keren bngt.
ni gambarnya :

 Kemarin ini ada kejadian halo di padang, keren deh matahari dikelilingi pelangi :

 (keren kan ??? hehehe)

Yang terakhir ini sering banget orang ngutuknya,
Denai paling jengkel kalo ada orang di status fz atu twetter kalo mengutuk hujan. Gara gara hujan g bisa malam minggu la, hujan bikin ngantuklah, hujan bikin acara batal lah ...ih Denai jengkel bngt ....
Padahal hujan itu adalah rahmat, trus suara hujan itu kan merdu bngt ..hehehehe

 oh iya,
ada satu lagi ciptaan Allah yang denai suka..
Pelangii ..
Subhanallah...



hehehe....
indah indah kan apa yang denai suka ?
mudah mudahan teman teman semua juha suka dengan apa yang denai suka ...
hehehehehe .. ^^

Jumat, November 26

jika denai mati ..

"Tak ada satupun manusia ayang mengetahui kapan di akan mati, dimana dia akan mati dan seperti apa dia akan mati." 

Banyak manusia takut akan kutipan itu, tapi mereka semua hanya sekedar takut (mudah mudahan denai dan kawan kwan denai tidak termasuk orang orang seperti itu). Kalau hanya sekedar takut mah percuma aja, toh ujung ujung orang yang hanya takut itetap menjalankan kehidupan seperti apa yang orang itu ingin kan.(hehehe, denai sok ngasih ngsih ceramah... kwkwk).
Sebenarnya topik yang denai ceritakan ngk ada hubungannya dengan ini sih (hehehehe). Topik yang bakalan denai ceritakan itu adalah *jika denai mati nanti* (waww, seram sekali ...).
Beberapa minggu yang lalu sahabat denai tu meninggal dunia gara gara kecelakaan, banyak yang nangis karena di tinggalin, banyak yang ngasih ucapan selamat jalan ke sahabat saya itu, dan sampai sekarang masih banyak temen temen dari sahabat saya itu yang belum percaya kalo sahabat denai itu udah ngak ada ( karena sahabat saya itu orangnya ceria bngt, wajarlah ...).

Dari kejadian meninggalnya sahabat denai itu. Tebesit dalam fikiran denai, jika denai yang meninggalkan, apakah orang orang yang denai sayangi bakalan menangis juga, apakah sahabat sahabat denai yang lain bakalan nagis dan merasa kehilangan, apakah orang orang yang berada dilingkungan denai bakalan nangis.Denai berharap mereka akan nangis walaupun sebenarnya tidak boleh nangis jika ada insan yang telah meninggalkan dunia ini. Tapi dengan tangisan itulah mungkin orang bakalan menilai apakah denai itu orangnya baik dan tidak sering nyakitin hati teman teman lingkungan hidup denai.

Ya...
Denai berharap itu semua akan terjadi nanti, jika denai pergi untuk selamanya ......
Mudah mudahan Denai termasuk orang yang menyenangkan.Disenangi ayah, ibu, saudara, sahabat dan tentunya Tuhan denai Allah SWT.
Amin....
mudah mudahan saja apa yang saya ingi

Jumat, November 12

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

 Ini sebuah kisah cinta yang sederhana, namun dibalut dengan gaya tulisan yang sangat indah.  Romantis dan jalan cerita yang tak mudah ditebak. Tentang cinta yang terpendam, tentang kepedulian dan kasih sayang.



""Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik.

Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih-sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekalipun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan itu. Tapi apa yang bisa kulakukan? Perasaan itu datang begitu saja..

Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku ibu, perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua….

Dan sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, maka biarlah…. Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun… daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya…""


""Dia adalah puteri kecil yg kuselematkan dari jalanan.. matanya tajam menjanjikan masa depan cemerlang.. hatinya baik, terpancar jelas saat ia membalut luka adiknya.. dan seluruh pengorbanan kanak-kanak demi ibunya yg sakit2an..

Dia adalah puteri kecil, yang tumbuh amat pintar, lengkap dengan pemahaman hidup yg baik.. namanya terukir di piala2 sekolah bahkan hingga di luar negeri sana.. dan ya Tuhan, yg tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, dia tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik jelita..

Aku sungguh tak layak mencintainya.. tak pantas menukar semua kebaikan yg kulakukan dengan cintanya.. dia tidak lebih, tidak kurang adik angkatku.. dan hingga kapanpun akan tetap jadi adik angkatku yg periang.. aku sungguh tidak layak mencintainya... maka biarlah kubakar seluruh perasaan.. biarlah seperti daun yang jatuh.. biarlah seperti daun yg jatuh, yg tidak akan pernah membenci angin meski terenggutkan dari tangkainya...

Sebuah Novel romantis yang sederhana tetapi sarat akan makna cinta.....
**Daun yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin**

Selasa, November 9

Kisah Seorang Kakak dan Adik

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.
Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!” Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.
Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku. ” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai
ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana! “Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga!
Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…” Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!”
Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan
sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.
Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.
Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

sumber : www.priendah.wordpress.com

Kamis, November 4

cerita : "ketulusan"

Alkisah di sebuah rumah mewah yang terletak dipinggiran sebuah kota, hiduplah sepasang suami istri. Dari sekilas orang yang memandang, mereka adalah pasangan yang sangat harmonis. Para tetangganya pun tahu bagaimana usaha mereka dalam meraih kehidupan mapan yang seperti saat ini. Sayang, pasangan itu belum lengkap. Dalam kurun waktu sepuluh tahun pernikahan mereka, pasangan itu belum juga dikaruniai seorang anak pun yang mereka harapkan.


Karenanya walaupun masih saling mencinta, si suami berkeinginan menceraikan istrinya karena dianggap tak mampu memberikan keturunan sebagai penerus generasinya. Setelah melalui perdebatan sengit, dengan sedih dan duka yang mendalam, si istri akhirnya menyerah pada keputusan suaminya untuk tetap bercerai.

Dengan perasaan tidak menentu, suami istri itu menyampaikan rencana perceraian kepada orang tua mereka. Meskipun orang tua mereka tidak setuju, tapi tampaknya keputusan bulat sudah diambil si suami. Setelah berbincang-bincang cukup lama dan alot, kedua orang tua pasangan itu dengan berat hati menyetujui perceraian tersebut. Tetapi, mereka mengajukan syarat, yakni agar perceraian pasangan suami istri itu diselenggarakan dalam sebuah sebuah pesta yang sama besarnya seperti pesta saat mereka menikah dulu.



Agar tidak mengecewakan kedua orang tuanya, maka persyaratan mengadakan pesta perceraian itu pun disetujui. Beberapa hari kemudian, pesta diselenggarakan. Sungguh, itu merupakan pesta yang tidak membahagiakan bagi siapa saja yang hadir dalam pesta itu. Si suami tampak tertekan dan terus meminum arak sampai mabuk dan sempoyongan. Sementara sang istri tampak terus melamun dan sesekali mengusap air matanya di pipinya. Di sela mabuknya si suami berkata lantang, “Istriku, saat kau pergi nanti. semua barang berharga atau apapun yang kamu suka dan kamu sayangi, Ambillah dan Bawalah !!“. Setelah berkata seperti itu, tak lama kemudian ia semakin mabuk dan akhirnya tak sadarkan diri.

Keesokan harinya, setelah pesta usai, si suami terbangun dari tidur dengan kepala berdenyut-denyut. Dia merasa tidak mengenali keadaan disekelilingnya selain sosok yang sudah dikenalnya bertahun-tahun yaitu sang istri yang ia cintai. Maka, dia pun bertanya “Ada dimakah aku ? Kenapa ini bukan di kamar kita ? Apakah aku masih mabuk dan bermimpi ? tolong jelaskan.”

Si istri menatap penuh cinta pada suaminya dengan mata berkaca-kaca dan menjawab, “Suamiku, ini karena dirumah orang tuaku. Kemaren kau bilang didepan semua orang bahwa engkau berkata kepadaku, bahwa aku boleh membawa apa saja yang aku mau dan aku sayangi. Di dunia ini tidak ada satu barang yang berharga dan aku cintai dengan sepenuh hati selain kamu. karena itu kamu sekarang kubawa serta ke rumah orang tuaku. Ingat, kamu sudah berjanji dalam pesta itu.”

Dengan perasaan terkejut setelah sesaat tersadar, si suami bangun dan memeluk istrinya, “Maafkan aku Istriku, aku sungguh bodoh dan tidak menyadari bahwa dalamnya cintamu padaku. Walaupun aku telah menyakitimu, dan berniat menceraikanmu, tetapi engkau masih mau membawa serta diriku bersamamu dalam keadaan apapun“.

Akhirnya kedua suami istri ini ini berpelukan dan saling bertangisan. Mereka akhirnya mengikat janji akan tetap saling mencintai hingga ajal memisahkannya

sumber :  www.ceceem.blogspot.co

Selasa, November 2

Selamat Jalan Kawan

Tak ada satupun manusia yang mengetahui kapan umurnya akn berkahir ....
Tak ada satupun manusia seperti apa dia akan mati nanti
Tak ada satupun manusia yang akan tau dimana di akan mati ....

SELAMAT JALAN TEMAN ...
AKU AKAN SELALU MERINDUKAN MU ...
KAMI AKN MENGANGGAP DUIT SELALU GENAP 32 ORANG
KAMU AKAN SELALU HADIR DISETIAP ACARA KITA NANTI.....

KAMI AKAN SELALU MERINDUKAN MU
Miss U


Almh. Tri Astuti
31 Oktober 2010

Jumat, Oktober 22

oktober, 19th

 Sebuah tulisan menggetarkan jiwa oleh sahabatku Widio Wize Ananda Zen,,,,(FISIP UI '10)

Batusangkar.....

2 tahun lalu........

sungguh,hari itu adalah hari yang susah diungkapkan dengan kata-kata..
hari yang semula kuanggap berjalan apa adanya,tak kusangka menjadi titik ledakan ukhuwah itu teman...
hari dimana kita sadar, KITA MENANGIS...

"menangislah bila harus menangis karena kita semua manusia...."
mungkin tangisan itu adalah tangisan yang tak pernah kurencanakan utk kutetesi...
mungkin tangisan itu adalah tangisan yang tak kusadari berserakan di temaram senja itu...

dan sore itu,aku tak berbicara tentang tangisanku,tapi tangisan kita....

LASKAR 8...


satu ukhuwah indah telah menuliskan tinta emasnya bahwa kita seiring sejalan
satu ukhuwah indah terjalin seiring tangisan yang berderai menjadi pelukan erat sobat,hangat..
satu ukhuwah indah yang tumpah menjadi senyum dan tawa kebersamaan...

itu dua tahun lalu....

dan sekarang sadarkah kita dimana??

sadarkah kita bagaimana???

lupakah kita akan ukhuwah islamiyah itu sohib??
apakah kilau duniawi telah menjerat kita pada lingkungan antah berantah,meninggalkan tawa,pelukan,tangisan,dan ikrar janji yang membuat kita merinding saat itu?


apakah kesibukan telah melupakan kita bahwa tangisan,pelukan,tawa,dan ikrar jani yang menggeparkan itu telah kita sempurnakan dengan doa yang mulia,salam ukhuwah,ASSALAMU'ALAIKUM WR WB???

sekarang laskar 8 itu tercerai berai di 6 kota, terwakili oleh Padang Kota tercinta, Bandung Paris van java, Bogor kota hujan, Bengkulu tetangga kita, Palembang kota sriwijaya, dan Depok-Jakarta kota perjuangan...

apakah benar kita tetap satu????

pengakuanku.........  ::

sungguh,ukhuwah yang kita jalin adalah ukhuwah terindah yang kujalani,walau apapun yang terjadi,walau sedikit tabu....

aku BERSUMPAH : KITA TETAP SATU.......

Aku tak tahu apa sumpah kaliah sohib,tapi apaPun,itu SUMPAHKU !!!!!!!!!!!!!!!!!!!


::::::::::::::::""""""""""""""""":::::::::::::::::::::::

Kamis, Oktober 14

Bidadari Bidadari Surga


Sinopsis Bidadari Bidadari Surga

Kepedihan, penderitaan, suka cita, canda tawa, cinta dan pengorbanan, tumpah ruah di pondok bambu lembah lahambay rumah keluarga mamak Lainuri dan Laisa.
Pengorbanan tulus tiada tara seorang Laisa. Setelah bapaknya meninggal dicabik2 harimau gunung Klendeng, mamak Lainuri lantas berjuang demi kelangsungan hidup anak2nya. Laisa memutuskan berhenti sekolah dan berjanji dalam hatinya untuk memperjuangkan pendidikan adik2nya hingga mereka sukses.
Dalimunte, Profesor muda yang mengejutkan dunia science dengan penelitiannya “Pembuktian tak terbantahkan Bulan yang pernah terbelah”. Dan penelitiannya tentang badai elektromagnetik antar galaksi. Profesor yang berhasil menciptakan rangkaian kincir air saat umurnya beranjak 12 tahun, sebagai cikal bakal kemakmuran di lembah Lahambay.

Ikanuri dan Wibisana, 2 orang teknisi dan pengusaha sparepart hingga menjual sasis ke Eropa bersaing dengan perusahaan China. Dua bocah yang hampir diterkam siluman gunung klendeng karena saking bebalnya mereka.
Yashinta, si kecil manis yang berubah menjadi peneliti pada lembaga konservasi alam, menjelajah lebih dari 27 gunung di dunia. Ia mendaki, memanjat dan menyelam hingga pedalaman papua. Mungkin jika ia tak melihat berang2 pagi itu bersama kak Laisa, ia tak akan sesukses itu, hingga kuliah s2 di Belanda.

Suatu saat mereka menerima pesan dari mamak Lainuri:
“PULANGLAH. Sakit kakak kalian semakin parah. Dokter bilang mungkin minggu depan, mungkin besok pagi, boleh jadi pula nanti malam. Benar-benar tidak ada waktu lagi. Anak-anakku, sebelum semuanya terlambat, pulanglah..”

Kisah perjalanan mereka diceritakan apik dan sederhana tapi menyentuh oleh penulis. Dengan gaya penceritaan alur mundur dan meloncat-loncat, cerita tetap enak dinikmati di tambah lagi dengan bahasa bahasa yang romantis, sungguh menawan jiwa.

Haru, sedih, tawa, bangga, bergantian saat membaca kisah ini. Saya dibuat merinding bahkan menangis oleh penulis saat detik2 kematian Laisa, bersamaan dengan pernikahan Yashinta dan Goughsky.

Saat Laisa menerjang hujan mencari dokter demi Yashinta.
Saat ikanuri mengatakan kau bukan kakak kami.

Romantisme juga disuguhkan dalam cerita ini. Saat Dalimunte dan Cie Hui menikah di lembah strawberry.
Saat Yashinta bertengkar dengan Pria setengah-setengah bermata biru keturunan Uzbekisthan. Dan saat 2 sigung bebal,
Ikanuri dan Wibisana meminang Wulan dan Jasmine pada hari dengan kata2 yang sama, menikah di hari yang sama, ditambah istrinya melahirkan anak di hari yang sama pula.

semua yang pernah melihat novel ini..
wajib membaca,,
banyk mora, banyak nilai yang terkandung disini
LUAR BIASA

Kamis, Oktober 7

sepeluh penjantan tangguh

assalamualaikum,
kawan nan denai cinto,
kawan nan denai sayang,
kawan nan denai rindu,,,,
baa kaba kini ko ?? lai aman jo kan di nagari urang ... *bg yang lah di nagari urang....*
*hahahahah ^0^

sabanyo, Lah lamo ba niek dalam hati ka manulis notes tentang kalian sadonyo, tapi alum juo sempat lai do, Alhmadlillah baru kini sempat baru wak bisa manuangkan dalam rangkaian kato kato,,,,,mudah mudahan kawan kawan suko jo rangkaian kato kato yang wak susun apo adonyo ko .....
*ndk lamak bahaso minang do, formal jo lah yo ???*
hahahahah

Oke,,,
selamat menikmati jo lah,,,,
cikidot !!!!

ANJUN,
ANggota JUragan Nenas, itulah singkatnnya....
ntah siapa orang yang pertama mencetus nama ini,,,,
awal telinga mendengar kata itu, tak ada makna yang berarti dari kata ANJUN itu sendiri.
Namun, Detik terus berlalu seiring menit dan jam berpacu.Hari, Minggu, Bulan Bahkan Tahunpun tak ingin ketinggalan untuk berpacu. Ternya Kata ANJUN itu sangat teramat berarti bagi kehidupan saya,*ngk tau yang lain berarti apa ng,,,,*

perjalanan yang pertama kita goreskan dengan bermasalah dengan Guru Fisika, diiringi dengan canda tawa ke sungayang mencari tugas biologi, sholah dhuha bareng, tour lebaran bareng, belajar kelompok bareng, tour ke bukit tinggi bareng, photo photo bareng, puasa sunat bareng, ke kantin mas agung bareng, aidil dengan febrinal ngk pernah akur, ke water park bareng perai pula*hahahaha* dan banyak lagi goresan goresan indah yang berhasil dengan sempurna saya goreskan pada mereka semua.

saya takakan pernah melupakan itu semua, akan selalu tergores dalam memori saya, *kalian untuk selamanya......*

andy yang kadang norak, aidil yang sering kagadang gadangan, Bobby yang kadang sok romantis, Febrinal yang mamantiak, evnad yang garing , bg ndy yang *apo yo ?????*, yugo yang paling pinter bngt manggedel cewek, zalhadi diam diam menghanyutkan. Semuanya MANTAP LUAR BISA,,,,,,,,,,,,,,,,

saya paling merasa bahagia dengan kalian semua, ketika saya sedang down akan keputusan ayah saya untuk tidak boleh kuliah di luar kota padang. *lai takana nak ??* semangat, hiduran yang telah kawan berikan waktu itu membuat saya bangga sekali akan punya kalian......

huuu.....
terlalu sedih kalo kata kata ini akan saya teruskan.... ^^


inilah mereka dengan cita cit mereka ,,,,
ANDYA MILANO SH
AIDIL RAHMAN ST
BOBBY PERMANA PUTRA SH
FEBRINAL ST
HAFIZS YUSMAR SE Akt
MARCHELLEVANDRA GOMIS ST
RANDY WIRANTIKA S.KOM
TRISNO ADLAN S.Ip
YUGO REFIKO FAJRI SE
DR. ZALHADI

(aminnnn...berharap akans egera terwujud.......)

itulah sepuluh penjantan tangguh yang akan siap bertempur melawan berbagai kuatan arus yang akan menerjang. Wujudkan cita cita Bahagiakan
Ayah,
Bunda,
Kakak,
adik
dan SAHABAT *sebut namo kalian surang surang yo*


*baa tanggapan kalian ko ????*

alah yo..
mungkin itu senyo...
lah malam bana disiko ,,,,


pasan ntuak kalian sadonyo, kok ado masalah opor opor masalahnyo ka kami yo..
insyAllah kami bisa bantu......


Palembang, 07 Agustus 2010

WASLM ^^