Statistik

Jumat, Oktober 22

oktober, 19th

 Sebuah tulisan menggetarkan jiwa oleh sahabatku Widio Wize Ananda Zen,,,,(FISIP UI '10)

Batusangkar.....

2 tahun lalu........

sungguh,hari itu adalah hari yang susah diungkapkan dengan kata-kata..
hari yang semula kuanggap berjalan apa adanya,tak kusangka menjadi titik ledakan ukhuwah itu teman...
hari dimana kita sadar, KITA MENANGIS...

"menangislah bila harus menangis karena kita semua manusia...."
mungkin tangisan itu adalah tangisan yang tak pernah kurencanakan utk kutetesi...
mungkin tangisan itu adalah tangisan yang tak kusadari berserakan di temaram senja itu...

dan sore itu,aku tak berbicara tentang tangisanku,tapi tangisan kita....

LASKAR 8...


satu ukhuwah indah telah menuliskan tinta emasnya bahwa kita seiring sejalan
satu ukhuwah indah terjalin seiring tangisan yang berderai menjadi pelukan erat sobat,hangat..
satu ukhuwah indah yang tumpah menjadi senyum dan tawa kebersamaan...

itu dua tahun lalu....

dan sekarang sadarkah kita dimana??

sadarkah kita bagaimana???

lupakah kita akan ukhuwah islamiyah itu sohib??
apakah kilau duniawi telah menjerat kita pada lingkungan antah berantah,meninggalkan tawa,pelukan,tangisan,dan ikrar janji yang membuat kita merinding saat itu?


apakah kesibukan telah melupakan kita bahwa tangisan,pelukan,tawa,dan ikrar jani yang menggeparkan itu telah kita sempurnakan dengan doa yang mulia,salam ukhuwah,ASSALAMU'ALAIKUM WR WB???

sekarang laskar 8 itu tercerai berai di 6 kota, terwakili oleh Padang Kota tercinta, Bandung Paris van java, Bogor kota hujan, Bengkulu tetangga kita, Palembang kota sriwijaya, dan Depok-Jakarta kota perjuangan...

apakah benar kita tetap satu????

pengakuanku.........  ::

sungguh,ukhuwah yang kita jalin adalah ukhuwah terindah yang kujalani,walau apapun yang terjadi,walau sedikit tabu....

aku BERSUMPAH : KITA TETAP SATU.......

Aku tak tahu apa sumpah kaliah sohib,tapi apaPun,itu SUMPAHKU !!!!!!!!!!!!!!!!!!!


::::::::::::::::""""""""""""""""":::::::::::::::::::::::

Tidak ada komentar:

Posting Komentar