Bissmillah.....: Maret 2009

”Allahuakbar Allahuakbar”

“Allahuakbar Allahuakbar”

Suara indahnya alunan adzan Shubuh sudah mulai terdengar di penjuru kota ditempat aku tinggal. Semua insan sudah memulai memperisiapkan dirinya untuk bermunajad kepada Sang Khalik Dan ada juga insan yang hanya melaknjutkan tidurnya menghiraukan sura alunan adzan Shubuh seindah itu. termasuk aku, kebiasaan burukku setiap minggu pagi selalu melalaykan penyembahan terhadap Sang Khalik. Setiap minggu pagi suara teriakan yang dilayangkan Abiku selalu terdengar.

“ Faiz !!!! “

“ Kamu ngak liat jam ???”

“ Kebiasaan buruk ngak bakalan membawamu ke syurga ananku !! “

Dengan sangat amat terpaksa aku meninggalkan kekasihku menuju lembah kemulyaan tempat membersihkan tubuhku dari lumuran dosa. Tepat pukul 06.05 aku selesai memunajad kepada Sang Khalik. Berniat melanjutkna tidur dilarang oleh abiku. Aku malah di suruh untuk menmbantu Ummi yang sedang membersihkan Halaman rumah. Kembali aku terpaksa meninggalkan kekasihku untuk keduakalinya.Membatu Ummi dalam keadaan terpasa membuat aku semangat membantu ummi menyulap rumput yang tinnggi menjadi datar dengan menggunakan golok panjang. Bermandian keringat adalah bukti kesemangatan aku membantu Ummi. Kelelahan membantu ummi membuatku tertarik duduk didepan TV menikmati serunya Aksi Nobita dan kawan kawan membela kebenaran. 60 menit berlalu menikmati asyikya pertualangan Nobita dan kawan kawan. Suara Ummi kembali terdengar,

“ Faiz !!!!”

“Makan pagi udah selesai”

“Mari kita sarapan bersama”

Kesederhanaan dan keharmonisan keluargaku membuat aku bangga mempunya keluarga seperti ini. Kebiasaan sarapan pagi di hari minggu adalah bukti keharmonisan keluarga kami

***

Terlepas dari masalah keluarga, Aku yang bernama Faiz Rahman yang sekarang masih duduk kelas 2 di SMA farforit di kotaku. Aku yang cukup aktif di organisasi ROHIS di sekolahku membuat aku di pandang anak baik disekolahku. Padahal predikat anak baik belum pantas aku sandang. Karena masah banyak kebiasaan yang tidak baik aku jalankan menjadi seorang anak. Dalam rohis ada suatu kegiatan mabit yang jarang aku ikuti karena tidak mendapatkan izin dari abiku. Karena menurut abiku itu hanyalah kegiatan yang belum baik untuk kamu laksanakan. Dengan perasaan sabar aku mendengar kata kata abiku. Karena meurut beliau itu adalah yang terbaik buatku.

Minggu 19 oktober 2008,

Sedang menikmati film kartun di salah satu TV swasta di Indonesia, hapeku berbunyi,

“I’v become so numb”

“I’can’t feel you there….”

Ternyata ada message yang isinya,

“Asslamualaikum”

“Iz ini rifky, ky mau nebeng mandi di rumah iz “

“td habiz mabit n main bola bareng anak arijal”

” and nanti brangkat Halal Bihalanya bareng aja”

“tq b4”

Setelah membaca message, aku langsung teringat bahwa hari in ada agenda halalbihalal di rohisku. Selang waktu beberapa menit setelah message td muncul suara ketukan pintu berbunyi sebanyak dua kali,

“Assalamualaikum”

“tok…tok…tok”

“Assalamualaikum”

Aku segera membukakan pintu, dan ternyata yang datang adalah Rifky, temanku yang mengirimkan message tadi. Tapi aky merasa aneh karena wajah yang dilayangkan hanif kepada ku sangatlah aneh. Belum ku silahkan Rifky melangkahkan kaki ke rumahku, langsung keserbu dengan beberapa bertanyaan,

“hey ky, kenapa wajahnya kusam ??”

“Gmana mabinya td malam”

“rumben mandi kesini?”

Tanpa pikir panjang Rifky bercerita panjang lebar kepada ku, inti pembicaraan nya tadi adalah, pada mabit tadi malam senior – senior rohis berprasangka buruk kepada kami. Mereka mengatakan bahwa terjadi permusuhan antara sesama Arijal kelas 2. Yang mana mereka sebut itu ada aku, Rifky, Dio, Rizal, Putra, Andri, Evan dan Fiko. Aku merasa heran setelah mendengar cerita Rifky tadi. Entah apa yang menyebabkan mereka mengatakan demikian.

Sebenarnya permusuhan itu tidak pernah terjadi, yang terjadi hanyalah hubungan antara aku, rifiki, putra, evan dengan dio, rizal, dan fiko tidak berjalan dengan baik. Hubungan kami dengannya tidak ada kami jarang berhubungan dengan mereka, dn itu mungkin yang membuat mereka ganjil melihat kami. Rifky yang tujuannya mandi kerumahku sudah selesai. Sarapan pagi kami sekeluarga di temani oleh Rifky saat itu.

***

Undangan Halal bi Halal adalah jam 10 pagi, waktu sudah menunjukkan 10 pagi. Aku berangkat menuju sekolah untuk memenuhi undangan. Sampai disana aku kembali merasa heran. 8 orang yang diceritakan Rifky tadi muncul dalam acara ini. Putra yang biasanya malas mengikuti suatu acara rohis hadir. Hatiku selalu bertanya tanya.

“kenapa orang yang berdepalan itu hadir ?”

Ternyata semua pertanyaanku terjawab setelah terjadi penyidangan yang dilakukan para senior Rohis dan para alumni di depan kelas yang paling angker di sekolahku. Disana kami disudutkan dengan berbagai tuduhan yang sangat amat menyakitkan. Bahkan diantara kami berdelapan ada yang menyudutkan kami.

“kami tidak ada yang menjauh, merekalah yang menjauh”

Dengan ucapan itu aku terkejut,

”gila ni anak !!!”

“ kok dia nyalahin kita ?”

“ kapan coba kita njauh dari dia ?”

Aku membisikkan kata kata itu ke telinga Putra. Ucapan Dio tadi sangat menyudutkan kami. Dan yang parahnya lagi Putra disudutkan lagi oleh Dio, dio mengatakan bahwa hubungan Rio dengan An-Nisa’ tidak dijaga, hal ini membuat kami malas berhubungan dengan mereka. Suasana saling menuduh masih berlanjut. Para senior semakin muak akan tindakan kami yang saling menuduh. Mereka meninggalkan kami. Dengan wajah yang amat kusam mereka bilan,

“ Selesaikan masalah kalian sendiri !!! ”

“ Kami tak mau tau lagi urusan kalian !!! ”

Perkataan itu membuat kami diam tanpa kata dan tetap mengeluarkan deraian air mata.

***

Setelah para senior meninggalkan kami, perseteruan saling menyalahkan masih berlanjut. Matahari sudah mulai tidak menampakkan senyumannya, para kalelawar sudah mulai berlomba menuju rumahnya, alunan Qur’an sudah mulai berkeliaran di penjuru kota. Kami masih berada dalam suasana tegang. Air mata masih mengair bagaikan sungai yang terus mengalir. Aku yang saat itu masih merasa kesal atas atas pernyataan Dio sudah mulai reda. Air mata itu tak henti –hentinya mengalir setelah mendengar rintihan para sahabat sahabatku. Mereka yang tak memiliki keluarga yang tak harmonis masih bisa menjlankan hidup dengan semestinya,masih bisa menjalakan kehidupan dengan berprestasi, masih bisa menjlankan kehidupan dengan senyuman.Sedangkan aku ?, memiliki keluarga yang harmonis tetapi tidak memanfaatkan keharmonisan itu. Peristiwa penyidangan itu banyak sekali kuambil pelajaran. Terutama pelajaran tentang kesabaran.

Suasana sudah mulai mereda, suasana haru semakin terasa setelah kami mulai terbuka dalam suasana penyidangan itu. Setiap kami menceritakan apa yang terjadi pada kami. Mulai dari Dio, Fiko, Putra, Aku, Andri, Evan, dan Rizal. Setiap mereka memiliki masalah masing masing.

Dari kedelapan teman yang ber cerita aku tersentak ketika mendengar Evan yang menceritkakan apa yang terjadi padanya. Aku yang sangat dekat dengannya tidak mengetahui apa yang terjadi padanya,

“Asal kalian tahu,, !! “

“Aku diam selama ini karena aku memiliki masalah yang amat berat ”

“ Saat ini ayahku akan menceraikan ibuku !!! “

“ Aku sebagai anak tertua tidak mengetahui apa yang harus saya lakukan ! “

Suara yang semakin lama semakin hilang tak dapat dilanjutan menceritakannya oleh Evan. Aku tak berani berucap, aku semakin bersalah kepada Evan. Anak yang selam ini diam ternyata memiliki masalah yang begitu rumit. Beruntunglah aku tuhan !!!!!!

***

Perundingan selesai, setiap suati kejadian pasti ada hasil. 06.45 kami semua berdiri berpelukan, berteriakmengeuarkan janji,

“ KAMI AKAN SELALU SETIA !!! “

“ SUKA DUKA AKAN KAMI JALANI BERSAMA !!! “

Sehari seteah kejadian, 20 Oktober 2008 kami mulai menjalnkan janji untuk selalu setia. 1 Minggu, 1 Bulan kami merasa enjoy menjalankan sesetiaan. Aku yang dulunya tdk dekat dengan Fiko sekarang sudah mulai terbuka, ketawa. Aku yang dulunya tidak mengenal Dio, sekarang aku sudah mengenal apa yang ada pa dia. Rizal yang dulunya ngomong kasar sekarang berubah drastis sopan kepadaku.

“ Hey Faiz !!! “

“ Shalat Dhuha bareng yu !!!! “

Suara yang khas dan senyuman yang khas terdengan dan terlihat jelas olehku. Ku terkejut dan hatiku langsung bicara,

“ Gile bener !!!! “

“ Begitu bahagianya punya temen yang bisa ngebawaku ke Syurga ! “

Tanpa pikir panjang aku langsung menjawab,

“ Yuk Mari !! “

“ hehehehehehe !!! “

Dalam perjalanan aku berbicara asyik dengan Rizal, sampai Dio dan Andri mengejutkan kami berdua dan berangkat menuju Mushla Al-Irsyad secara bersama.

***

Hubungan yang semakin lama semakin membaik. Masalah baru muncul. Masalah ini keketahui ketika aku sedang makan bareng bersama Fiko di salah satu Restoran sederhana di kotaku. Sebelumnya perasaan tidak enak ini sudah berlanjut 2 hari yang lalu. Makan sambil ketawa adalah kebiaasaan kami ketika makan, tapi saat itu tidak, itu yang membedakan aku bersama fiko saat itu. Ketika makan suara muncul dari tas Fiko yaitu handphone nya,

“ we will not go down “

“ in the night without a fight “

“ we can burn up our mosque.....”

Fiko mengangkat handphonenya, dan aku hanya bisa mendengar suara dari fiko saja,

“ wa’alaikum salam !!! “

“ ya !!! “

“ apa ??? g munkin ??? “

“ astagfirullah !!!! “

“ bapak tidak boong kan ??? ”

“ tadi dia masih bersma saya !!! “

Aku terkejut dan merinding dengan perkataan Fiko tadi, sekalipun aku tidak mengetahui pasati apa yang terjadi pada percakapan itu. Hatiku berdetak kalou terjadi sesuatu pada teman – temanku.

Setelah percakapan selesai, aku langsung bertanya dengan suara serak danagak mulai menangis,

“ Apa yang terjadi Ko ??? “

“Apa ada hubungan dgn tman kita ???? “

Fiko yang saat itu tak kuasa menahan air mata menceritakan bahwa Rizal dan Evan kecelakaan dan sekarang mereka sudah tidak bisa bersama kita lagi. Aku langsung teriak,

“ Tidak !!!!!!!! “

“ Tidak akn pernah terjadi “

Membayar restoran langsung berangkat meninggalkan restoran mencari Ojek yang saat itu berkeliaran tepat di depan restoran itu meuju rumah sakit yang tidak jauh dari restoran itu. Fiko yang saat itu masih tak kuasa menerima kenytaan dan masih mengalirkan air mata langsung mengikutiku.

***

5 menit sampai di rumah sakit melihat orang ramai mengunjungi IGD. Aku mulai tak kuasa berdiri melihat lumuran darah yang menyelimuti tubuh Evan dan Rizal. Aku pingsan dan tak mengetahui ai apa yang terjadi setelah itu. Setelah aku siuman aku juga melihat Dio dan Andri yang ternya ikut pingsan melihat kenyataan bahwa Rizal dan Evan tidak bisa bersama kita lagi.Aku bangkit mengajak Andri dan Dio bangun untuk melihat Jenazah Evan dan Rizal Di Sudut kamar mayat no 13 terlihat putra yang juga dalam keaadan tak menentu, Hanya Fiko yang tegar meerima kenyataan.

Kesedihanku bertambah ketika melihat Ibu rizal yang tiga kali pingsan karena tak kuat menerima kenyataan bahwa anak tunggalnya tiada. Berbeda dengan reaksi kedua orang tua Evan. Mereka malah bertengkar melihat keaadaan anaknya yang tak dapat beregerak lagi. Aku merasa heran apa yang mereka debatkan. Aku mendekati pintu kamar mayat no 13. Aku mendengar jelas apa yang dibicarakan oleh kedua orang tua Evan,

“ Gara gara kamu anak kita yang besar meninggal !!!! “

Sang ayah menjawab,

“ Biar aja dia mati, kan masih ada yang lain !!! “

“ g penting kali ma !!!! “

Mendengar perkataan itu aku rasa ingin menampar mulut seoarang ayah yang tak mempunyai otak seperti itu. Tapi apa daya aku hanya seoarang Faiz yang mesih remaja yang tek kan mengetahui apa itu sebuah masalah keluarga.

Terlepas masalah orang tua Evan, sekarang saat memberikan jenazah ke keluarga masing masing. Kami semua tak dapat berucap apa apa melihat para saudara kami yang sedang diangkat tanpa nyawa oleh para karyawan karyawan rumah sakit. Aku membuntuti keluarga Rizal yang saat itu mengendarai mbil kijang berwarna biru.

***

Pagi yang yang amat kelam, suara rintihan ayam seolah juga ikut bersedih atas kepergian para sausara saudaraku. Embun bagi seolah olah juga berat meninggalkan saudara saudaraku. Aku masih merasakan hawa tidak enak setelah kejadian yang menimpa saudara saudaraku.

Sekarang adalah hari terakhir kami melihat wajah Evan dan Rizal. Karena hari ini penguburan jenazah Evan dan Rizal. Ketika au sedang bersiap berangkat meuju rumah Rizal yang kebetulan bisa di bilang dekat dgn rumahku suara handphonku berbunyi,

“ we will not go down “

“ in the night without a fight “

“ we can burn up our mosque.....”

Aku mengangkat,

“Wa’alaikum salam yo !!! “

“ Ada apa ? “

“Boleh, yo jemput aa ke rumah iz, iz tunggu di depan rumah “

“ key !!!! “

Beberapa saat kemudian , suara motor khasnya dio berbunyi,kami berdua berangkat menuju rumah Rizal yang jaraknya hanya 1.5 Km. Sampai disana kami semua berkumpul kecuali Rifky yang kami tugaskan bersama Fiko untuk melihat Evan terlebih dahulu.

Aku dan Dio berpelukan melihat sebuah mayat terbujur kaku, wajah rizal yang dulunya penuh senyuman sekarang hanya terlihat wajah penuh luka yang dibersihkan. Tapi kami melihat wajah Rizal masih penuh akan senyuman. Hatiku kembali berucap,

“ Ya Allah !!!! “

“ Apakah ini yang terbaik menurutmu tuhan !!!!! “

“ Aku tak kuasa ditinggalkan para Sahabat Sahabatku “

“Jangan Pergi kawan !!!! “

Melihat saudaraku diangkat dan dimasukkan keliang lahat membuatku kembali pingsan dan tak mengetahui apa apa lagi. Abiku yang saat itu menjenguk temanku langsung memawaku pulang.

***

Kami sekarang tinggal berenam Aku, Dio, Andri, Rifky, Putra dan Fiko. Kami merasa hambar karena leluconan Rizal tak ada lagi kami rasakan. Ceramah ceramah yang dulu sering dilayangkan oleh Evan kepaaku tidak ada lagi. Setiap kali berkumpul di sekolah kami selalu teringat gerak gerik yang biasa dilakukan oleh Rizal dan Evan.

Seminggu, Sebulan sudah berlalu. Kesepian kami mash berasa. Kami yang dulu hanya berteman biasa. Setelah penyidangan tanggal 19 Oktober 2008 smua itu berubah drastis menjadi sebuah keluarga baru. Namu kebersamaan itu dihilangkan oleh sang khalik untuk memisahkan kami dari Rizal dan Evan.

Inilah sebuah cerita sekelompok anak manusia yang di pertemukan di sebuah Mushala Al- Irsyad. Kami adalah sekolompok anak manusia yang saling mengisi. Kesetiaan, Keterbukaan, Seyuman adalah prinsim Kami. Kami selalu menjunjung tinggi arti sebuah persahabatan. I LOVE YOU FRIENDS !!!!!!!!

Dobok, 09 Maret 2008

Cita citaku ingin mencari sekelompok anak manuasia

Seperti cerita yang aku karang

Bissmillah.....

Statistik

Minggu, Maret 22

7.2 ??? ALHMDULILLAH

Rabu, Maret 11

allhamdulillah !!

Senin, Maret 9

Jangan Pergi Kawan !!!!!!!!

CerePEn hamPir siap

Sabtu, Maret 7

iftar jama'i

Minggu, Maret 1

sbuk ulangan !!!